![]() |
Ada yang jawabannya sangat normatif dan tidak substansial. Ada yang tetap melestarikan produk Orde Baru melalui PKKnya. Ada pula yang berjanji akan berkonsultasi dengan para aktivis perempuan jika nantinya terpilih. Jawaban-jawaban tersebut mengindikasikan, isu perempuan masih tidak menjadi perhatian besar bagi para calon pemimpin di Jakarta.
Kebanyakan dari mereka justru melihat pemberdayaan perempuan dari kacamata ekonomi belaka. Akhirnya, solusi yang diberikan juga berujung pada hal-hal yang bersifat ekonomi, seperti penguatan UMKM dan pemberian modal usaha. Mereka jelas tidak menghiraukan aspek-aspek sosial yang dihadapi perempuan.